Senin, 30 Januari 2012

MIKROTEKNIK BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012

Mata Kuliah Mikroteknik ini mengajarkan proses pembuatan preparat mikroskopis. Mahasiswa biologi UNESA menggunakan berbagai metode antara lain : (Lihat langsung hasilnya juga yokk!!!:D)

1. PREPARAT SMEAR (Hapusan).
Preparat ini merupakan bayangan tipis atau lapisan tipis dari cairan dengan atau tanpa bagian padat di dalamnya.
Ini merupakan hapusan darah manusia, dengan menggunakan pewarna Giemsa. Terlihat eritrosit, Leukosit (neutrofil) dan trombosit.

2. PREPARAT SQUASH (Pejetan).
Preparat ini sering digunakan untuk mendapatkan lapisan tipis dengan melihat kromosom pada suatu sel atau jaringan. Seperti contoh Mitosis pada sel akar Allium cepa L dan Miosis pada kuncup bunga dari genus Capsicum (Cabe).
Ini merupakan hasil pejetan dari kuncup bunga cabe. Dengan pewarnaan Hematoxylin Wittman. Terlihat adanya fase dari miosis, antara lain Telofase II, Metafase II, Telofase I.









Foto disebelah ini merupakan hasil pejetan dari sel akar Allium cepa L. Dengan pewarnaan Hematoxylin Wittman. Terlihat adanya fase dari mitosis, antara lain Interfase, Metafase, Anafase, dan Telofase.












3. PREPARAT WHOLE MOUNT (Utuh).
Metode ini menggunakan benda utuh dan bagian-bagiannya saja tanpa memotong ataupun mengiris menjadi irisan-irisan tipis.
Seperti contoh Fasciola hepatica (Cacing Hati). Tubuh cacing masih utuh dan organ-organ dalam cacing masih dapat terlihat. Preparat ini menggunakan pewanaan Borax Carmine.







Preparat protozoa (Paramecium sp) juga menggunakan metode ini. Terlihat makro nukleus dan cillia. Preparat protozoa ini menggunakan pewarnaan tunggal (Aceto Carmine).

Foto disamping merupakan Foto dari Preparat Protalium dari Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Bentukannya menyerupai jantung yang terdapat Anteredium (Organ penghasil gamet jantan) dan  Arkegonium (Organ penghasil gamet betina). Preparat ini menggunakan pewarnaan Hematoxylin Wittman.




4. PREPARAT IRISAN (metode parafin).
Preparat ini merupakan irisan tipis dari suatu organisme atau bagiannya. Pengirisan ini dilakukan apabila organisme atau benda yang akan diamati tebal, gelap, tidak tebus cahaya. Metode ini sering menggunakan alat pengiris disebut mikrotom.
Gambar disamping adalah preparat hasil dari metode irisan parafin. Foto ini adalah potongan melintang irisan batang kangkung dengan Pewarnaan Ganda (Fast Green dan Safranin). Terlihat Berkas Pembuluh terwarnai Safranin (warna merah) dan Bagian Epidermis dan Korteks terwarnai Fast Green (warna hijau).
Foto disamping adalah potongan melintang irisan daun Singkong dengan Pewarnaan Ganda (Fast Green dan Safranin). Terlihat Berkas Pembuluh terwarnai Safranin (warna merah) dan Bagian Epidermis dan Korteks terwarnai Fast Green (warna hijau).












Foto disamping merupakan potongan melintang irisan usus ayam dengan Pewarnaan Ganda (Eosin dan Hematoxylin Wittman). Terlihat dinding usus terwarnai Eosin (warna merah muda) dan Bagian filli terwarnai Hematoxylin Wittman (warna hitam kebiruan).







5. MASERASI JARINGAN
Preparat ini dapat digunakan untuk memperoleh sel secara individu dengan cara membusukkan secara buatan.
Foto diatas merupakan maserasi dari batang jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan menggunakan pewarnaan safranin. Terlihat trakea berwarna merah.
Foto disamping merupakan hasil maserasi dari tunas bambu (Bambuseae). Trakeid ini berwarna merah, pewarnaan menggunakan safranin.










DAFTAR PUSTAKA : 
Budiono, Djoko. 1992. Pembuatan Preparat Mikroskopis. Surabaya : UNESA Press.
Budipramana, Lukas .S.et Soeparman Kardi. 1992. Mikroteknik dan Pembuatan Peraga Biologi. Surabaya : UNESA Press.
Berbagai sumber - sumber pendukung lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar