Minggu, 17 Juli 2011

FESTIVAL TARI REMO & YOSAKOI 2011 SURABAYA, INDONESIA

Hhmmmm, mungkin tidak bila 2 kebudayaan yang berbeda dijadikan 1 dalam sebuah pertunjukan? Well, menarik sekali tentunya. Salah satunya adalah diadakannya Festival Tari Remo dan Yosakoi tanggal 17 Juli 2011 di Taman Bungkul Surabaya. Ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Pemkot Surabaya dengan Pemkot Kochi, Jepang. Untuk mengetahui bagaimana Festival Tari Remo dan Yosakoi tahun 2011, sebelumnya aku jabarkan sedikit mengenai kedua tarian ini.
  •   Tari Remo
Tari Remo merupakan tari selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis Masyarakat Surabaya / Jawa Timur yang menggambarkan karakter dinamis masyarakat Surabaya atau spontanitas dan keberanian. Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan Ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain : Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan. Tarian ini diiringi musik gamelan dalam gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slenthem, zitter, seruling, kethuk, kenong, kempul dan gong dengan irama slendro. Gendingnya adalah Jula-Juli Suroboyo, Tropongan, terkadang dilanjutkan dengan Walang Kekek, Gedog Rancak, Krucilan atau kreasi baru lainnya. Tari Remo terdiri dari 2 (dua) gaya,yaitu perempuan dan laki-laki yang dapat ditampilkan secara bersama-sama atau secara tunggal bahkan dalam suatu grup massal untuk menghormati tamu. Biasanya tari ini ditampilkan sebagai tarian pembukaan Seni Ludruk. Penarinya mengunakan 3 (tiga) jenis kostum yaitu Sawunggaling (gaya Surabaya), bagian atas berwarna hitam yang menghadirkan pakaian abad ke 18, celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik. Karakteristik yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristik yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif. Disebutkan bahwa tarian Remo, dipromosikan sekitar tahun 1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh para Nasionalis Indonesia untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
  •   Yosakoi
Yosakoi merupakan tarian yang berasal dari Negara Jepang. Tarian ini terlahir di kota Kochi pada tahun 1954 sebagai rendition modern Awa Odori, tarian musim panas tradisional. Tarian Yosakoi ini telah banyak tersebar di seluruh Negara Jepang. Gaya tarinya sangat energik, menggabungkan tarian tradisional Jepang dengan musik modern, tarian koreografer yang sering dilakukan oleh tim besar. Sambil menari, di kedua belah tangan, penari pria dan wanita segala umur membunyikan perkusi dari kayu yang disebut naruko. Mulanya, naruko dipakai untuk mengusir burung-burung di sawah, namun sekarang menjadi pelengkap tari.Peserta Yosakoi sendiri mencakup pria dan wanita hampir segala usia.
Tari Yosakoi versi Indonesia sendiri tepatnya di kota Surabaya dijadikan kiblat seni tari Yosakoi dari Jepang. Tarian ini menjadi populer di Surabaya sejak pemkot Surabaya dan Pemkot Kochi, Jepang menjalin hubungan kerjasama Sister City pada tahun 2002. Mulai sejak itu, tarian Yosakoi menjadi agenda wajib Festival Lintas Budaya yang digelar tiap tahun di Surabaya. Tidak hanya tim-tim dari Surabaya dan sekitarnya, tim dari luar kota bahkan dari Jepang sendiri juga terlibat dalam festival ini. (Tapi festival kali ini aku tidak melihat peserta dari Jepang. Hanya saja Jurinya dari Jepang asli...hehehehe). Dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pun ikut serta dalam acara ini (bahkan komunitas pecinta Jepang dari berbagai kalangan ikut tampil). Festival ini digelar dengan nuansa Jepang dan Suroboyoan (bahkan tadi ada yang menggunakan kostum tari topeng ala Jawa Barat lho). Perbedaan Tari di Indonesia dengan Yosakoi di Jepang adalah mayoritas tari-tari di Indonesia penampilannya tidak ada yang melebihi 50 orang ke atas, tidak seperti tari Yosakoi di Jepang yang bisa sampai ratusan orang pada saat pentas. Kalau pun ada, mungkin seperti kebudayaan yang ada di Jawa tepatnya di kota Jepara, yang nama kebudayaannya sering disebut Perang Obor, bisa dikatakan kebudayaan tersebut sejenis tarian dengan membawa obor di tangan yang dimainkan puluhan orang bahkan ratusan orang di desa Tegal Sambi yang ada di kota Jepara di mana kebudayaan itu dipercayai oleh para masyarakatnya (bila dilihat dari segi jumlah personilnya). Perbedaan lainnya, tarian yang di Indonesia setiap tarian dari daerah-daerah tertentu pasti berbeda jenis, nama, dan tariannya, yang belum tentu masyarakat di daerah lainnya bisa membawakan tarian daerah lain. Berbeda dengan tari Yosakoi yang ada di Jepang, tarian itu kebanyakan bisa dikuasai oleh setiap penduduk yang tinggal di Jepang. Dapat diketahui bila festival tari Yosakoi diadakan, maka beribu-ribu orang ikut menampilkan diri dalam  acara tersebut.
Pengen tahu serunya FESTIVAL TARI REMO dan YOSAKOI 2011 di Taman Bungkul Surabaya? (Check this)..
 Wah, ada Arjuna mencari juara..hahahaha.
 Perform peserta no. 27 yaitu Universitas Negeri Surabaya Jurusan Bahasa Jepang nih.
 Wuiiihhhh gerakannya kompak..hahaha.
 Ini dia, Menari Yosakoi tapi pake baju tari topeng. Siiippp dah!!
Wah mirip gayanya Michael Jackson yah?hehehe.
 Wuihhh barisnya rapi banget nih, Waktunya memberikan salam untuk Dewan Juri.
 Kuning dan Hijau..Ceria banget...hhhmmmm..
 Pendukung Setia nih, rela berpanas-panasan dibawah terik matahari.
 Wuiihhh taburan confetti-nya..
Peserta Yosakoi no. 34. Gak kalah seru!!
 Wuiiihhh, ini dia peserta yang paling dijadikan sorotan kamera. Hmmmm..hahaha
 Wajah Para Peserta dengan no. 35 yang rela untuk dicat.
Gerakannya kompak-kompak.
 Waawww, ada Kamen Raider beraksi ditengah arena. Pengen ikut juga ya?hehe.
Waduh, peserta dari Komunitas Ko J-Tsu kok berantem ya?hehehe.
 Peserta Yosakoi dengan no.38
 Wah, Trio Macan sedang pake topeng ni?hehehe
Komunitas dari Ko J-Tsu Surabaya
 Peserta no.38 ternyata narsis-narsis ya..hehehe.
 Ini dia penari Remo cilik beraksi.
Instruksi sang Guru sebelum naik ke panggung. Dengarkan baik-baik ya!hehe.
Wah ni dia peserta Yokasoi. Kecapean setelah pentas. Tidurnya nyenyak sekali.:D
 Peserta tari Remo tingkat remaja. Wah kostumnya Merah-Putih.
 Peserta Tari Remonya ga kalah kompak dari para peserta Yosakoi.
Gadis Penari Remo. Lemah Gemulai.
FESTIVAL TARI REMO & YOSAKOI 2011 SURABAYA telah usai. Semoga pertukaran budaya Indonesia dan Jepang ini membawa inspirasi bagi kita semua. GOD BLESS US..:')

3 komentar:

  1. wah tariannya bagus tapi hanya gamnar vidio nya dibuat juga ya

    BalasHapus
  2. Thanks,,iya..semoga tahun depan saya bisa mengabadikan videonya:)

    BalasHapus
  3. Hi...
    Boleh dong informasi mengenai Tarian Yosakoi dari Jepang.
    Untuk mengisi acara di event kami.
    oiya,,, jika ada informasi mengenai amezaiku Plis infonya juga yaa...
    Trimakasih.....

    -Dimas-

    BalasHapus